Blogroll

Nelayan Sawah mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda.

Sample Text

Silahkan tinggalkan komentar Anda, karena setiap kritik dan saran Anda sangat membantu kami para petani untuk menulis blog ini menjadi lebih baik lagi.

email : akunbareng2@gmail.com

Postingan Acak

Lagi Loading, Di mohon Sabar
Didukung oleh: Nelayan Sawah.

Rabu, 05 Desember 2012






Resto yang menyediakan menu Ayam Bakar dengan dua varian spesial, XP (Extra Pedas) dan ORI (rasa Original).Jento Ayam bakar launcing perdana pada tanggal 5 Oktober 2012. Owner dan Founder dari Jento Ayam Bakar sendiri adalah Zenius dan Tanto. Keduanya adalah pemilik dari Jento Ayam Bakar. Semoga kedepannya Jento Ayam Bakar menjadi lebih maju dan terkenal lagi. Amin...

Senin, 06 Agustus 2012

Sentimen Agama Di Pemilukada DKI Jakarta

Sebelumnya saya tegaskan! Saya menulis artikel ini bukan karena mengkampanyekan calon atau kandidat tertentu. Seperti sudah kita ketahui bahwa dalam pemilukada DKI jakarta kemarin, pasangan yang lolos ke putaran kedua adalah Foke-Nara (Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli) dan Jokowi-Ahok (Joko Widodo-Basuki Tjahaja). Yang “unik” dari pemilukada DKI Jakarta sekarang adalah adanya kandidat yang memiliki latar belakang non-muslim, walaupun hanya sebagai cawagub. Bagi saya ini sebuah langkah yang berani karena mungkin ini adalah cawagub pertama sepanjang sejarah Pemilukada DKI Jakarta yang berasal dari kalangan non-muslim. Memang dulu pernah ada Gubernur DKI non muslim yaitu Henk Ngantung itu pun dulu sebelum ada Pilkada langsung seperti sekarang.

Sebenarnya pada era demokrasi dewasa ini latar belakang agama sudah tidak jadi sebuah isu yang harus dipermasalahkan. Namun apa mau dikata ternyata masih saja ada kampanye-kampanye hitam (black campaign) bernada sara dengan isu sentimen agama. Tapi faktanya warga Jakarta tidak mempermasalahkan latar belakang agama sebagai acuan pilihan mereka, itu terbukti dengan menangnya kandidat nomor urut 3 diputaran pertama.

Jika kita bicara pemimpin dan latar belakang agama, apakah pemimpin muslim semuanya baik dan pemimpin non-muslim semuanya buruk atau sebaliknya?

Pada saat zaman Rasulullah banyak para pengikutnya yang mengalami penyiksaan di Mekah. Maka dari itu Rasulullah meyuruh pengikutnya untuk pergi kesuatu negeri. “Jika kalian pergi ke negeri Abyssinia, disana engkau akan mendapatkan seorang raja yang adil dan bijaksana. Suatu negeri yang kalian bebas dan leluasa beragama. Sampai suatu saat Allah memberikan jalan yang dapat menghindarkan penderitaan yang kalian tanggung sekarang ini”. Raja yang dikisahkan ini bernama Negus yang beragama Kristen. Ini membuktikan bahwa Rasulullah saja menyuruh pengikutnya untuk pergi mencari perlindungan pada seorang raja yang beragama kristen. (Dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Hal. 123, karya Martin Lings)

Kebijakan raja Negus ini juga tergambar dalam kisah, ketika para pemimpin Quraisy meminta agar para pengungsi itu diserahkan kepada mereka. Namun Negus berkata lain: “Tidak!, Demi Tuhan, mereka tidak boleh dikhianati mereka telah meminta suaka perlindunganku dan menjadikan negeriku sebagai tempat tinggal, serta telah memilihku dari yang lainnya! Mereka tidak akan kuserahkan, sebelum aku memanggil mereka dan menanyakan perihal mereka seperti yang dikemukakan utusan ini. Jika memang benar, seperti yang dikatakan, maka mereka akan kuserahkan untuk dibawa kembali kepada kaum mereka sendiri. Namun, jika tidak, aku akan menjadi pelindung yang baik selama mereka meminta perlindunganku.”  (Dalam Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Hal. 125, karya Martin Lings)

Jika kita mengambil hikmah dari kisah diatas, bahwa kepemimpinan yang baik dan bijak tidak harus hanya berpatokan pada latar belakang agama. Apapun latar belakang agamanya dia bisa saja menjadi pemimpin yang bijak atau menjadi pemimpin yang jahat.

Oleh : Diki Permana

Minggu, 05 Agustus 2012

Islamku karena Pencarian Kebenaran Bukan “keberuntungan”

Ada pernyataan yg menurut saya sangat mungkin
mempengaruhi bentuk keagamaan yang kita anut
masing-masing dari kita.

John Hick mengatakan, seseorang yang dilahirkan
dari orang tua beragama Buddha di Thailand
sangat mungkin beragama Buddha pula; yang lahir
dari pasangan Muslim Saudi Arabia, akan menjadi
Muslim pula; dari pasangan Kristen Meksiko, akan
menjadi Kristen pula, demikian seterusnya. Dapat
disaksikan hingga hari ini, kata Hick lebih lanjut,
generasi baru para pemeluk agama masih
dipengaruhi secara mendalam oleh konteks kultur-
keberagamaan masa lalu (leluhur) mereka ditempat
masing-masing. (Dalam “Satu Tuhan Banyak
Agama”, Media Zainul Bahri).

Pendapat Hick diatas saya anggap “keberuntungan”
bagi saya, karena saya lahir dari keluarga Muslim
dan sekarang saya jadi Muslim. Tapi saya tidak
mau ke-Islam-an saya dikarenakan faktor
“beruntung” tadi. Saya mau ke-Islam-an saya
karena pencarian kebenaran sehingga saya yakin
dan nyaman memeluknya. Sekali lagi saya tidak
ingin ke-Islam-an Saya karena sebuah
“keberuntungan”.

Oleh: Diki Permana

Jumat, 03 Agustus 2012

orang bodoh dan polisi yang bodoh

ini kisah nyata, cerita saya waktu ditilang polisi

ceritanya ini bermula dari saya  mengantar pacar saya, pada waktu itu pacar saya minta diantar kesekolahnya, karna waktu itu saya sedang tidak sibuk apa-apa, saya pun dengan sangat senang mengantarkannya. tepat pukul 11.30 WIB saya berangkat untuk mengantarnya. karna waktu itu sedang buru-buru, saya pun tancap gas ke sekolahnya, pada saat itu terlihat dari kejauhan traficlight (lampu merah) berwarna hijau, saya pun menambah kecepatan motor saya agar terhindar dari lampu merah, namum sial, lampu itu pun berganti warna merah. karna kondisi jalan sepi dan saya pun dalam keadaan ngebut, saya teroboslah lampu merah tersebut, tiba-tiba seorang polisi berdiri ditengah jalan dan memberentikan saya, saya pun langsung ngrem mendadak "buset neh polisi mau mampus kali yah berentiin ditengah jalan" ungkap saya dalam hati sambil ketakutan.
Pak polisi "minggir kamu", saya pun menepi dipinggir jalan.
"kenapa menerobos lampu merah" ujarnya.
"sa..sa..saya ngak ngliat pak" saya gugup dan ketakutan.
pak polisi "mana SIM dan  STNK kamu".
saya "ngak ada pak, rumah saya deket, saya cuma nganterin ade saya sekolah, jadi gak bawa apa-apa".
polisi itupun mencabut kunci motor saya sambi berkata "ikut saya ke pos". saya pun mengikutinya. (sebelumnya pas saya ditilang saya menyuruh pacar saya masuk kesekohnya, karna sekolahnya cuma beberapa meter dr tempat saya ditilang) lanjut ceritanya,. Polisi itu pun mengintrogasi saya lebih lanjut "kamu ini udah nerobos lampu merah, gak ada SIM, STNK, kena pasal berlapis nih kamu". saya pun semakin merasa takut "maaf pak, rumah saya kan deket, lagian saya cuma nganterin ade saya" dengan tutur nada yg lemas dan muka yang pucat (muka melas). pak polisi "alasan kamu, yasudah mau diselesain disini apa dipengadilan, kamu ini banyak pelanggarannya, udah nerobos lampu merah, gak ada SIM, STNK, motor tampa spion, bla bla bla bla.... kamu bisa kena 750ribu klo disidang". saya terkejut kaget, saya bertanya "klo diselesain disini kena brp". pak polisi "500ribu ajah". "hah" sayapun kaget "duit drmana saya pak. bawa dompet juga kagak". pak polisi "yasudah brti disidang ajah". saya "jangan-jangan pak.. gimana yahh.. gini ajah dirumah saya punya duit 300ribu. bapak mau ngak..?. pak polisi "aduh 500rbu dek". saya "ya pak. tolong lah pak. ini bukan motor saya" sambil memasang muka sedih. pak polisi "ya udah deh, rumah kamu dimana, jauh gak". saya "di daerah cipondoh". pak polisi "kamu naek anggkot ajah, kan motor saya tahan". saya : "kan saya gak bawa apa-apa pak, duit drmn buat naek anggkok!!"
polisi itupun memberi saya uang sebesar 10ribu rupiah sambil berkata "neh buat naek angkot, tapi jangan lama-lama jem 1 saya ganti sip, jadi jem 1 saya udh gak dsni". sayapun menjawab : "makasih pak, tapi klo angkotnya ngetem trus macet, dan bapak udah gak dsni, saya bayar ke siapa. trus motor saya gimana" . pak polisi "emmm iya yah. gimana yah". saya: "gini ajah dah pak, saya bawa motor saya. bapak pegang hp saya buat jaminan". pak polisi "hp apaan neh (maklum hp esia jadul), udah bawa ajah motornya. tp jgn bohong ya. awas kamu (sambil mengancam). dengan membawa surat tilang. saya pun tancap gas pulang kerumah.
sesampainya dirumah saya pun melaporkan kejadian tersebut kpd ayah saya.
saya : pak, td saya ditilang di cikokol, ne surat tilangnya
ayah : apanya yg ditilang.
saya : ngak ada c, cuma dpet surat tilang doang
ayah : yawdah ngapain lu balik lagi, kan kaga ada yg ditilang, itu mah polisi yg nyari duit
saya pun terbengong dan berpikir,  "ow iya yah ngapain w balik lagi, kan gak ada yg disita, hhahaha"

jadi saya yang begitu bego ajah bisa bego-begoin seorang polisi. ngak kena duit malah dapet duit 1o ribu. hhahaha... intinya jika kalian ditilang polisi yang begitu.. ya pura-pura polos en bego lah.. sambil memasang muka sedih.. wkwkwkwkw 
oleh : alan Saputra

Jumat, 06 Juli 2012

Kisah seorang "Jenius"

Sudah satu tahun lebih nelayan sawah ada dan eksis di planet ini. Banyak cerita seru selama 2 semester ini. Ah,, sudah lama juga w gak menulis di blog ini. Akhirnya w bisa pulang kampung juga liburan semester ini,, Bahagianya,,, :D. Ya iyalah, gimana gak bahagia, selama kuliah w baru pertama ini gak pulang kampung di liburan semester. Dengan perjuangan yang gak pantang menyerah dan semangat yang gak mati", serta dukungan dari petani", akhirnya w bisa juga pulang kampung. Hha,, di tulisan ini w akan menulis flasback w selama 2 semester ini. 

Kisah pertama stresnya w gara" gak bisa pulang kampung semester 5 lalu, Ya itu karena w gak dapat tempat magang. Bayangkan Cuy, Tadinya w sudah hampir diterima magang di MetroTV dari teman, yah itu katanya disana ada orang dalem. Gimana gak senangnya w? MetroTV cuy??? Eh,, mendadak teman w batalin, katanya disana sulit magangnya. Terus teman w ngajakin magang di RCTI. Lumayan,, paling gak sering ketemu artis. Hhe,, Tapi batal juga. sudah 1 bulan lebih gak ada panggilan. Tapi w belum menyerah, teman" nelsaw ngajakin w ngelamar tempat magang di Koran Rakyat Merdeka. Dengan penuh percaya diri w coba tanya orang sana. "Maaf mas, tempat ini peserta magangnya udah penuh." Ah.. Sial!!! dengan rasa putus asa w pulang kerumah dengan tangan hampa. Rezeki emang gak kemana Cuy, w diajak Alan magang ditempat dia, Tangerang Ekspres. Alhamdulilah dapet dan w bisa magang disana. Itu juga w dapet nilai A KKLnya, keren..

Kisah selanjutnya terungkapnya kedok si "belok". Agak kasar emang. Gimana gak, selama ini kebaikan w cuma dimamfaatin doank ama tu cewek. Pengorbanan w gak sedikit itu sia". Bayangkan coba, w uda bantu tugas kuliah dia, eh.. klo ketemu dijalan dia pura" gak nengok, langkah kakinya tiba" membelok. Dari situ dia w bilang "si belok". Cinta kadang" membuat orang buta dan menghilangkan separuh logikanya.

Kisah berikutnya kita tinggalin yang galau". Di semester ini w ama petani" nelsaw berlibur ke Pulau Seribu, Untung Jawa. Bagus tempatnya. Dengan perjalanan 1 jam dari perahu sampai tiba ke pelabuhan pulau untung jawa. Tapi, w mual tuh. tapi w gak separah Mamad, yang sampe muntah" di perahu. Hhe,, seru disana. Berasa dipulau terpencil yan gak berpenghuni. Makanan disana sayangnya gak begitu enak. Mulai dari sini ni w jadi mulai boros ama duit. Maunya jajan mulu. Tapi ada certia lucu, teman w yang yang w sebut "Om Diki", ternyata eksis juga photo"nya. Mulai dari gaya jongkok ampe alay. Hha,, 

Oh ya,, disemester ini paling w benci adalah "Tinjauan Nilai". Ya itu nilai UTS w ada yang keluar. Tau tu salah siapa, ntah Dosennya lupa entry nilai w atau kesalahan dari sistem kampusnya. Ah intinya, w gak bisa lama" liburan gara" harus ngurusin "Tinjauan Nilai" itu. Kan rugi w. Mudah"an ada keajaiban, nilai w bisa keluar atau dosennya yang bantuin. Amin.. 

Disemester ini kisah yang terhebat adalah w ama Tanto mau buka usaha. Biarpun gak mudah, tapi dengan semangat yang besar w ama Tanto mulai mencoba membuat satu makanan. Ya,, Piscok!". Kata Tanto sih itu makanan Absolut. Hhe,, Resep uda didapat, Nama Brand uda ada, tapi sekarang kendalanya adalah tempat jualannya yang gak mudah didapat. Maunya sih di kampus. Tapi kayannya Bu Tutik sang pengelola sewa tempat dagang di kampus kurang bisa diharapkan. Tampaknya dia kurang yakin dengan rencana w ini. Tapi gak menyerah, masih ada rencana lain. tapi w juga gak akan tulis lagi. Tunggu sampai W ma Tanto berhasil. Doakan, Ok!. 

Ah,, ZzzZz w uda ngantuk. Sampai disini tulisan w. kesimpulannya, Nelayan Sawah itu, orang"nya bukan orang biasa. Tapi luar biasa. W mau tidur!!!

Sabtu, 28 Januari 2012

Bisakah Kita Hidup Tanpa Bantuan Orang Lain yang Tidak Seagama?

Bayangkan! Jika kita akan membeli sesuatu kita harus menanyakan pada si penjual, agamanya apa. Waduh itu sangat merepotkan. Dan sangat tidak efisien dan boros. "Dan pemboros-pemboros itu temannya setan".

Sekarang kita lihat barang-barang disekitar kita. Mulai dari handpone, televisi, komputer, bahkan mainan anak-anak. Hampir mustahil jika pembuatan barang-barang tersebut tidak ada campur tangan orang yang tidak seagama.

Dalam pemikiran saya dari manapun asalnya jika sesuatu itu baik tidak ada salahnya jika kita menggunakannya atau mengadopsinya

Sudahlah kita jangan terlalu "ribet" dengan hal-hal seperti itu. Seperti almarhum Gus Dur mengatakan "gitu aja kok repot"

Oleh: Diki Permana

Selasa, 24 Januari 2012

Apapun bangsanya dihadapan Tuhan sama

Apa yang membedakan dan istimewanya kita dihadapan Tuhan adalah iman kita, bukan karena kita mempunyai garis keturunan dengan Muhammad, keturunan Yahudi, keturunan ras Arya atau keturunan bangsa apapun. Karena Tuhan tidak pernah membedakan dari mana asal kita, bangsa Arab atau Indonesia. Bukankah Islam mengajarkan kesetaraan pada setiap bangsa.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."(Al Hujuraat: 13)

Jadi apakah ada bangsa yang lebih istimewa dara bangsa lainya. Dan apakah ada bangsa yang lebih rendah dari bangsa lainnya. Jika klaim bangsa dirinya yang terbaik mungkin itu bisa menimbulkan Genosida semasa Hitler, itu sungguh sangat mengerikan. Dan kita tidak ingin itu terjadi.

Oleh: Diki Permana