Blogroll

Nelayan Sawah mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda.

Sample Text

Silahkan tinggalkan komentar Anda, karena setiap kritik dan saran Anda sangat membantu kami para petani untuk menulis blog ini menjadi lebih baik lagi.

email : akunbareng2@gmail.com

Postingan Acak

Lagi Loading, Di mohon Sabar
Didukung oleh: Nelayan Sawah.

Jumat, 08 Juli 2011

Ayat Kasih Sayang Yang Terlupakan

Diawali dengan menyebut nama Tuhan Pengasih, Tuhan Penyayang.

Biasanya kita selalu ingat apa yang menjadi pertama kali. Begitu halnya juga dengan surat Al Fatihah ayat pertama. Walaupun bukan ayat yang pertama kali diturunkan, namun surat Al fatihah ayat 1 ini ada pada urutan pertama surat dalam Al Qur’an.

Yang menjadi permasalahan adalah mengapa seakan surat Al Fatihah ayat 1 dilupakan?. Padahal kita selalu diajarkan untuk mengawali segala sesuatu dengan mengucapkan surat Al Fatihah ayat 1 ini.


“Bismillahirrahmaanirrahim, Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”. Disitu sangat jelas bahwa Tuhan itu Maha Pengasih dan Tuhan itu Maha Penyayang. Itu menunjukan bahwa Tuhan mengajarkan kasih sayang. Dengan mengucapkan Basmallah (Al Fatihah, ayat 1) pada setiap kita memulai sesuatu, diharapkan agar yang kita perbuat berlandaskan atas kasih dan sayang, bukan atas dasar rasa benci, intoleran dan permusuhan. Harusnya ayat ini menjadi pedoman karena ayat ini selalu mengawali dalam membacakan ayat-ayat yang lainnya. Tapi mengapa surat Al Fatihah ayat 1 ini seakan dilupakan?. Padahal ada pada surat dan ayat pertama dalam Al Qur’an. Dan mengapa sekarang malah kalau saya boleh katakan lebih “populer” adalah ayat-ayat yang “bernuansa” kekerasan dan permusuhan. Diantara ayat-ayat tersebut yaitu:

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (Al Anfaal: 60) 

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.” (Muhammad: 4)

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,” (An Nisaa': 89)

Ayat tersebut diatas memang ada, tapi kita disini jangan lupa bicara “konteks” . ayat tersebut turun memang dalam keadaan perang. Mana mungkin dalam keadaan perang turun “ayat sabar”. Kalau boleh saya katakan “ayat-ayat perang” tersebut, tidak dapat digunakan dalam keadaan sekarang yang damai/ bukan keadaan perang. Mungkin ayat ini bisa digunakan dalam konteks Indonesia di masa penjajahan. Karena alasan jihad salah satunya adalah jika kita diusir dari “rumah” kita sendiri. Inilah ayat yang sering digunakan oleh para teroris untuk melegalkan “jihad” versi mereka.

Kembali pada Al Fatihah ayat 1, disitu sangatlah jelas bahwa dalam Islam yang namanya konsep kasih sayang menjadi yang pertama dalam setiap kita mengawali sesuatu.

Oleh: Diki Permana

Sabtu, 02 Juli 2011

Sehat pagi sampai malam ala Rasulullah

Malam minggu memang saya tidak keluar rumah. Hhee.. asyik sama laptop. Tapi justru saya dapat ilmu. Gak sengaja saya baca satu tulisan dari blog orang, isinya ‘sehat pagi sampai malam ala Rasulullah’. Karena menurut saya ini tulisan bermanfaat, jadi saya posting aja di blog nelayan sawah.  lagian tidak ada salahnya kita belajar hidup sehat dari seorang Nabi. Malah dapat pahala kalau kita bisa mengamalkannya. Amin... hhe. Silahkan di baca…

Yuk kita baca sehat pagi sampai malam ala Rasulullah

1. Bangun Subuh
Ini tentunya paling terkenal, dengan bangun pagi, pikiran dan perasaan juga biasanya lebih segar dan rileks. (kaya iklan mizone aja, "bikin badan, pikiran semangat lagi". Hha..). Bangun Subuh juga dapat mencegah stroke dan tekanan darah tinggi yang umumnya rentan terjadi pada waktu itu karena penyempitan pembuluh dara. Di luar itu sebenarnya terkait asupan awal yang di terima tubuh, yakni udara segar. Menurut para pakar udara, waktu Subuh sangat baik karena kaya oksigen dan relatif masih bersih tak terkotori unsur lain. Udara yang baik tentu saja berguna untuk metabolisme tubuh dalam beraktivitas seharian penuh.


2. Minum Air Putih dan Madu
Rasulullah biasa membuka sarapan dengan air putih dan sesendok madu. Dua unsur ini sangat luar biasa manfaatnya. Madu Masyur sebagai penyembuh dan air putih kaya akan mineral yang mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan sebagai pencuci hati. Madu juga terkenal sebagai unsur yang dapat membersihkan usus dan mencegah peradangan.

3. Mengkonsumsi Minyak Zaitun
Saat siang dan menjelang sore, Rasulullah juga biasa mengkonsumsi cuka, minyak zaitun da roti. Kombinasi makanan ini ternyata dapat menguatkan tulang, mencegah kepikunan serta menghancurkan kolesterol jahat dalam tubuh. pada musim dingin, makanan ini sangat baik menjaga kestabilan suhu tubuh.


4. Makan Sayuran di Malam Hari
Konsumsi sayuran di amlam hari juga di lakukan Rosulllah SAW. beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah SAW selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba'dunis. Nama nama ini tak lain adalah sayuran yang juga banyak kita temui di negara kita. Bentuk olahan sayuran tertentu banyak ragamnya, seperti CapCay, Sayur Lodeh, Sayur Sup de el el.


Rasulullah biasanya tidak langsung tidur setelah makan malam, melainkan beraktivitas terlebih dulu supaya mekanan yang di konsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah di cerna, caranya juga bsia dengan shalat looh, Sabda Rosul :
Cairkan makanan kalian dengan berzikir kepada Allah swt dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan karena dapat membuat hati kalian menjadi keras (HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a)


Rosulullah saw sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang ia berolahraga sambil bermain dengan anak anak dan cucu cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya Aisyah r.a. (menurut saya itu romantis yang sehat)


5. Jangan Begadang

Rasulullah SAW juga tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. (Hayo kalian yang suka begadang sampe subuh, kalau gak guna mending jangan begadang, seperti lagunya Bang Haji Roma Irama ‘begadang jangan begadang kalau tiada gunanya’. Hha.. sedikit menambahkan). Biasanya ia tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh. Terbukti apa yang dilakukan Rasulullah sangat baik karena sesuai sesuai dengan irama biologis tubuh.

Ya.. semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin…

Jumat, 01 Juli 2011

Pemikiran Yang Menurut Saya Cerdas Namun Cenderung Dimusuhi

Tuhan nggak perlu dibela (Gus Dur)

Inti pluralisme justru adalah perbedaan, bukan persamaan. Pluralisme menekankan bagaimana kita menyikapi perbedaan secara arif (Ulil Abshar Abdalla)

Semua agama jelas benar dengan caranya sendiri-sendiri (Emile Durkheim)

Umat Islam tak perlu dibela. Islam dan Umat Islam adalah 2 hal yang berbeda (Saidiman Ahmad)

Setiap agama bisa dikritik dan seharusnya memang dikritik terus menerus (Ulil Abshar Abdalla)

Tidak ada satu acuan pun dalam Alquran/ Hadits yang secara pasti mewajibkan untuk mendirikan negara Islam (Gus Dur)

Islam jaganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai hanya salah satu elemen ideologis yang melengkapi bengunan ke Indonesiaan yang telah terbentuk (Gus Dur)

Kita memiliki penduduk muslim terbesar didunia, tetapi kita tidak membentuk negara berdasarkan agama. Namun, agama dan keTuhanan mendapatkan tempat utama (Azyumardi Azra)

Demokrasi itu bukan hanya tak haram, tapi wajib dalam Islam. Menegakan Demokrasi itu salah satu prinsip Islam, yakni Syuro (Gus Dur)

Oleh: Diki Permana Pluralism