Blogroll

Nelayan Sawah mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda.

Sample Text

Silahkan tinggalkan komentar Anda, karena setiap kritik dan saran Anda sangat membantu kami para petani untuk menulis blog ini menjadi lebih baik lagi.

email : akunbareng2@gmail.com

Postingan Acak

Lagi Loading, Di mohon Sabar
Didukung oleh: Nelayan Sawah.

Sabtu, 28 Januari 2012

Bisakah Kita Hidup Tanpa Bantuan Orang Lain yang Tidak Seagama?

Bayangkan! Jika kita akan membeli sesuatu kita harus menanyakan pada si penjual, agamanya apa. Waduh itu sangat merepotkan. Dan sangat tidak efisien dan boros. "Dan pemboros-pemboros itu temannya setan".

Sekarang kita lihat barang-barang disekitar kita. Mulai dari handpone, televisi, komputer, bahkan mainan anak-anak. Hampir mustahil jika pembuatan barang-barang tersebut tidak ada campur tangan orang yang tidak seagama.

Dalam pemikiran saya dari manapun asalnya jika sesuatu itu baik tidak ada salahnya jika kita menggunakannya atau mengadopsinya

Sudahlah kita jangan terlalu "ribet" dengan hal-hal seperti itu. Seperti almarhum Gus Dur mengatakan "gitu aja kok repot"

Oleh: Diki Permana

Selasa, 24 Januari 2012

Apapun bangsanya dihadapan Tuhan sama

Apa yang membedakan dan istimewanya kita dihadapan Tuhan adalah iman kita, bukan karena kita mempunyai garis keturunan dengan Muhammad, keturunan Yahudi, keturunan ras Arya atau keturunan bangsa apapun. Karena Tuhan tidak pernah membedakan dari mana asal kita, bangsa Arab atau Indonesia. Bukankah Islam mengajarkan kesetaraan pada setiap bangsa.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."(Al Hujuraat: 13)

Jadi apakah ada bangsa yang lebih istimewa dara bangsa lainya. Dan apakah ada bangsa yang lebih rendah dari bangsa lainnya. Jika klaim bangsa dirinya yang terbaik mungkin itu bisa menimbulkan Genosida semasa Hitler, itu sungguh sangat mengerikan. Dan kita tidak ingin itu terjadi.

Oleh: Diki Permana

Jangan Bakar Bendera Suatu Negara!

Apakah kamu cinta negaramu? Jika kamu cinta negaramu berarti kamu akan hormat pada bendera negaramu, dan kamu tidak akan rela jika bendera negaramu dihina, dengan cara dibakar dan di injak-injak. Sungguh sangat miris melihatnya. Jika dulu ada kasus pengklaiman kebudayaan Indonesia oleh Malaysia, ramai masyarakat berdemo dan juga membakar dan menginjak-injak bendera Malaysia, kasus pembangunan pemukiman yahudi oleh Israel d Palestina. Bendera Israel juga dibakar, kasus karikatur Nabi Muhammad oleh media cetak Denmark, bendera Denmark juga dibakar. Yang paling sering adalah pembakaran bendera Amerika serikat. Menurut saya pembakaran bendera pada suatu demonstrasi sangat tidak etis. Saya sendiri akan sangat marah jika "Merah Putih" dibakar. Bagi saya bendera negara adalah simbol kerhormatan bangsa. Jika memang kebijakan suatu negara luar kita anggap menyimpang janganlah membakar bendera negara tersebut. Kasihan rakyat nya yang tidak terlibat dan mencintai bendera mereka sebagai simbol negaranya.

Oleh: Diki Permana

Minggu, 22 Januari 2012

Demokrasi Jangan Diganggu Gugat

Paham demokrasi memang berasal dari barat. Tapi kalau itu baik tidak salah jika kita mengadopsinya. Tapi yang puritan selalu menjadikan alasan "barat" tersebut, Untuk megubah faham demokrasi dengan faham yang mereka anggap benar. Padahal si puritan bisa berbicara dan berpendapat karena demokrasi. Jadi mereka itu "benci" demokrasi padahal mereka menikmatinya. Itu sangat kontradiksi dengan pernyataan mereka selama ini. Mereka itu seperti kacang yang lupa kulitnya. Indonesia memang negara "beragama" tapi tidak usah menjadi "negara agama".

Jumat, 20 Januari 2012

Kisah Teladan Toleransi Rasulullah saw

Dikisahkan, bahwa pada suatu hari ketika delegasi Kristen Najran mendatangi Rasulullah saw, beliau menerima mereka di masjid. Saat itu Rasulullah saw sedang melaksanakan sholat ashar. Lalu mereka meminta izin kepada Rasulullah saw untuk melakukan kebaktian di masjid. Beliau menjawab, "Biarkan mereka melakukan kebaktian di masjid ini". Mereka pun menunaikan kebaktian sembari menghadap ke arah timur.

(Zuhairi Misrawi, Al-Qur'an Kitab Toleransi, Pustaka Oasis, Jakarta, 2010, hlm. 197)

Selasa, 17 Januari 2012

Tulisan Pendek: Agama dan Umat Agama

Sebenarnya tidak ada perang  atau konflik “antar-agama” yang ada adalah perang atau konflik “antar-umat agama”. Karena “agama” dan “umat agama” adalah sesuatu yang berbeda. Agama adalah suatu keyakinan yang berisi aturan, dan tentunya aturan-aturan dalam setiap agama tidak ada yang menganjurkan adanya “Perang tanpa dasar alasan yang kuat”. Sedangkan “umat agama” adalah penganutnya, dimana “penganut-penganut” ini tidak semuanya berkata benar. Kadang penganut ini (manusia) memiliki kepentingan, emosi keserakahan, dan ingin berkuasa. Karena keserakahan, kepentingan, dan hasrat ingin berkuasa inilah yang menyebabkan agama seakan "biangnya" konflik.Padahal itu semua karena kebodohan kita sebagai "umat agama".

Oleh: Diki Permana

Jumat, 06 Januari 2012

Ost Pocari Sweet (Heavy Rotation)

Ost Pocari Sweet (Heavy Rotation)

Ini lagu saya cari - cari akhirnya ketemu juga. Lumayanlah buat hilangin galau sejenak. Lyrik lagunya unik & enak didengar. Langsung aja Gan puter lagunya..